Menjadikan Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup

Menjadikan Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup 
Yusliana, Mahasantri Pesantren Karakter Quran One Quran Institute Angkatan 8 asal Labuhanbatu, Sumatera Utara. Motivasinya dalam menghafal Al Quran semata-mata mengharap ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ia ingin menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup, menjadikan dirinya lebih dekat kepada Al-Quran, dan memuliakan kalam-Nya.
Perjalanan hafalan Al-Qurannya dimulai sejak kelas 6 SD. Saat itu, ia mulai menghafal Juz 30 dan Juz 29 sampai surah Al-Qiyamah. Dari sanalah tumbuh semangatnya untuk terus melanjutkan hafalan, hingga akhirnya melalui perantara teman Ibunya, Ia mengenal Pesantren Karakter Quran One Quran Institute, tempat yang kini menjadi jalan takdirnya untuk tumbuh bersama Al-Quran.
Di pondok ini ia menemukan arti perjuangan dalam menghafal Al-Quran. Salah satu momen yang paling berkesan baginya adalah ketika harus tikror (mengulang) 5 halaman sebanyak 11 kali setelah setoran tsunai, dari pukul 21.30 sampai jam 23.00. Meski melelahkan, justru disanalah ia merasakan nikmatnya perjuangan menghafal dan bermujahadah bersama Al-Quran.
Kini Yusliana telah berhasil menghafal Al-Quran sebanyak 15 Juz dan telah mentasmikan hafalannya setiap kelipatan 5 Juz. Ayat favoritnya adalah QS. Al Fatihah ayat 1, karena ayat ini senantiasa mengingatkannya untuk memulai segala aktivitas dengan menyebut nama Allah agar mendapatkan keberkahan, keridhoan, dan kasih sayang dari Sang Pemilik segalanya.
Setelah menyelesaikan pendidikan disini, Ia bercita-cita menjadi seorang guru dan daiyah. Ia ingin menjadi pribadi yang berilmu, bermanfaat bagi sesama, dan mampu memahami kandungan setiap ayat Al-Quran untuk dijadikan pedoman hidup.
Ikuti terus cerita perjalanan Quran dari mahasantri selanjutnya dengan follow IG @pesantrenkarakterquran

#storysantri #santrikeren #kisahinspiratifsantri #santritahfizh #pesantrenkarakterquran #onequraninstitute