Nisa Nurjanah seorang perempuan asal Bandung, salah satu mahasantri One Quran Institute.
QS. Az-Zumar: 53 adalah ayat favoritnya. Ayat ini menjadi pengingat untuk tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah dan selalu berusaha untuk kembali kepada-Nya. Sehingga memberikan harapan dan semangat baru yang luar biasa, terutama saat ia merasa terpuruk atau menghadapi kesedihan dalam hidup.
Sejak kecil, ia sudah terbiasa mendengar dan belajar Al-Quran bersama keluarganya. Ketika masih kelas 3 SD, Adiknya jatuh sakit dan dirawat di Rumah sakit. Ia mengingat bahwa saat itu, meski usianya masih sangat muda, ia berhasil membaca Surah Yasin tanpa henti sampai selesai.
Nisa menyadari bahwa interaksinya dengan Al-Qur’an sering kali dipengaruhi oleh suasana hati dan keadaan. Ketika menghadapi kesulitan, ia merasa terdorong untuk kembali kepada Al-Qur’an, mencari ketenangan dan petunjuk dalam ayat-ayat-Nya.
Namun, saat keadaan membaik dan kebahagiaan datang, ada kalanya ia tanpa sadar mulai menjauh dan melupakan kebiasaan membaca Al-Qur’an secara rutin. Bahkan untuk mengkhatamkan tilawah quran dalam setahun saja bisa dihitung jari.
Sebelum masuk OQI, Ia merasa bacaannya telah sesuai kaidah tajwid. Tapi setelah masuk OQI, ternyata selama ini pengucapan hurufnya tidak sesuai dengan tempat keluarnya.
Sejak dulu, ia berkeinginan masuk pondok tahfizh. Hingga pada suatu hari Allah mengabulkan doanya dan menempatkan ia di One Quran Institute.
Motivasinya dalam menghafal Quran adalah ingin menggapai Ridho Allah dan menjadi hamba yang semakin dekat dengan-Nya lewat Al-Quran.
Ikuti terus cerita perjalanan Quran dari para santri One Quran Institute dengan follow akun instagram kami @_onequraninstitute
#storyquransantri #keluargaAllah #donasikebaikan #onequraninstitute