Perjalanan Cinta yang Takkan Sia-Sia
Magvirah Umar, Mahasantri Pesantren Karakter Quran (OQI) asal Gorontalo.
Motivasinya dalam menghafal Al-Qur’an adalah dukungan penuh dari orang tuanya yang senantiasa menjadi pendorong agar ia menjadi pribadi yang lebih baik dan dicintai Allah. Seperti sabda Rasulullah ï·º, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari)
Perjalanan awalnya menghafal Al-Qur’an dimulai di sini karena ini merupakan pengalaman pertama mondok sekaligus menghafal Qur’an sehingga menjadi tantangan besar baginya. Berawal dari belum mengetahui cara membaca, kini ia mampu menyetorkan hafalan (ziyadah) di hadapan ustadzah. Namun, jalannya tidak selalu mulus. Ada saat ketika ia hampir menyerah. Tetapi keyakinan bahwa ia bisa dan keinginan untuk memperbaiki niat awalnya menjadi kekuatan untuk melanjutkan perjalanan hafalan di Pesantren Karakter Quran (OQI).
Salah satu momen paling berkesan baginya saat menghafal di Pesantren Karakter Quran (OQI) adalah ketika ia merasa futur, tetapi semangat dari teman-teman sekitarnya menjadi motivasi untuk bangkit kembali.
Ayat favoritnya adalah Surah Al-Baqarah ayat 106, yang mengingatkan bahwa Allah senantiasa mengganti sesuatu yang hilang dengan yang lebih baik. Keyakinan ini meneguhkan hatinya bahwa tidak ada usaha yang sia-sia. Setiap kehilangan atau ujian pasti memiliki hikmah besar yang akan Allah gantikan dengan kebaikan lebih besar.
Ia bercita-cita menjadi seorang Dosen setelah menyelesaikan pendidikannya di Pesantren Karakter Quran (OQI), ia ingin menebarkan ilmu dan pengalaman kepada banyak orang, sekaligus menyebarkan cahaya Al-Qur’an, tidak hanya untuk lingkungannya, tetapi untuk seluruh dunia.
Semangat Magvirah adalah bukti bahwa cinta pada Al-Qur’an takkan pernah sia-sia. Semoga ia terus istiqamah dalam perjalanan mulia ini. .
.
.
#storysantri #santrikeren #kisahinspiratifsantri #santritahfizh #santripenghafalquran #pesantrenkarakterquran #onequraninstitute