Story Mahasantri  Nurhalimah

Story Mahasantri  Nurhalimah

Story Mahasantri  Nurhalimah

Nurhalimah, Mahasantri One Quran Institute asal Tebing tinggi, Sumatera Utara memilih QS. Al-Baqarah ayat 216 sebagai ayat favoritnya. Ayat ini memberinya keyakinan bahwa setiap takdir yang Allah tetapkan adalah yang terbaik, meskipun mungkin berbeda dari rencana manusia. Baginya, Allah selalu menyiapkan rencana yang jauh lebih indah dari yang ia harapkan.
Keinginan Nurhalimah untuk menjadi penghafal Al-Quran mulai muncul saat ia berusia 12 tahun ketika masih duduk di bangku SMP, meskipun saat itu ia kurang berinteraksi dengan Al-Quran. Saat kelas 2 SMA, ia sudah berencana untuk mendaftar ke One Quran Institute (OQI) meski belum lulus SMA. Namun, setelah berdiskusi dengan orang tua dan pihak sekolah, ia memutuskan untuk menunda pendaftarannya setelah lulus SMA.
Ketika kelas 3 SMA, rasa takut akan perjuangan mondok tahfizh mulai menghantuinya. Di sisi lain, ia juga berpeluang melanjutkan kuliah lewat jalur SNBP. Kebingungan melanda dirinya, tapi akhirnya ia memilih untuk fokus pada keinginan mondok. Sayangnya, saat itu pendaftaran OQI gelombang kedua sudah ditutup, membuatnya merasa bahwa mungkin OQI bukan tempatnya.
Namun, Qadarullah, tak lama kemudian OQI membuka pendaftaran gelombang ketiga. Nurhalimah segera mendaftar dan mengikuti tes seleksi secara online. Awalnya, ia dinyatakan tidak lulus dan masuk dalam list cadangan. Meski demikian, ia tetap menyerahkan semuanya kepada Allah, yakin bahwa masih ada harapan. Alhamdulillah beberapa hari kemudian, ia mendapat kabar bahwa ia diterima karena masih ada kuota mahasantri.
Motivasi terbesar Nurhalimah dalam menghafal Al-Quran adalah mencari ridho dan cinta Allah melalui kalam-Nya yang mulia.
Ikuti terus kisah inspiratif para santri One Quran Institute dengan mengikuti akun Instagram kami @_onequraninstitute 😊
#storysantri #santrikeren #kisahinspiratifsantri #santripenghafalquran #onequraninstitute