Santri bernama Yusuf Iksan Abdurrahman adalah remaja asal Manado, Sulawesi Utara. Ia bercita-cita menjadi Da’i yang hafal Al-Quran dan berdakwah ke berbagai negara. QS. AL-Baqarah ayat 151-157 menjadi ayat favoritnya karena ayat ini mengajarkan untuk selalu mengingatkan Allah dalam keadaan lapang maupun sempit.
Perjalanannya bersama Al-Quran dimulai ketika lulus dari bangku Tsanawiyyah. Karena belum cukup usia untuk melanjutkan ke Madrasah Aliyah, ia didaftarkan oleh orang tuanya ke Rumah Tahfizh. Di sanalah pertama kali Ia diajarkan cara membaca Al-Quran yang sesuai dengan tajwid dan mulai menghafal Al-Quran.
Setelah beberapa tahun, Ia harus berhenti menghafal dari Rumah Tahfizh untuk melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah Negeri. Selama masa MA, Ia sudah jarang memurojaah hafalannya dan ini merupakan masa tersulit baginya dalam menjaga hafalan Quran.
Akhirnya setelah lulus dari MA Negeri, Alhamdulillah Ia diterima di One Quran Institute. Ia merasa sangat bahagia karena bisa fokus lagi menghafal dan lebih dekat lagi dengan Al-Quran.
Motivasi terbesarnya dalam menghafal quran adalah hadits Nabi yang berbunyi, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi)
Ikuti terus cerita perjalanan Quran dari para santri One Quran Institute dengan follow akun instagram kami @_onequraninstitute
#storyquransantri #keluargaAllah #donasikebaikan #onequraninstitute